Selasa, Oktober 19, 2010

Kekayaan Jamsostek Diperkirakan Mencapai Rp100 Triliun

Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga mengatakan kepada metronews bahwa hingga akhir Agustus 2010, total kekayaan Jamsostek sudah mencapai sekitar Rp94,5 triliun dan diperkirakan sampai akhir tahun bisa mendekati angka Rp100 triliun.

Ditemui usai peresmian Klinik Medis 24 jam di komplek Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Hotbonar menjelaskan, sekitar 90 persen dari total kekayaan atau aset tersebut merupakan dana investasi.

Investasi di sektor obligasi menjadi yang terbesar dengan porsi mencapai hampir 50 persen. Selain itu, Jamsostek juga melakukan investasi dalam bentuk deposito, pembelian saham, properti, dan lainnya.

"Sebagian besar adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah. Demikian juga dana untuk deposito juga kami tempatkan pada bank-bank pemerintah seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN," ujarnya.

Sedangkan untuk investasi saham, lanjut Hotbonar, selain saham dari perusahaan milik pemerintah, Jamsostek juga membeli saham perusahaan yang masuk kategori "blue chip" atau saham-saham unggulan.

"Ada beberapa tahapan yang kami lakukan sebelum melakukan investasi, salah satunya menyangkut besar kecilnya risiko. Itu sangat penting, karena dana yang digunakan untuk investasi adalah milik peserta Jamsostek," tambahnya.

Hotbonar juga mengungkapkan rencana Jamsostek untuk membeli saham beberapa BUMN yang akan melakukan "right issue" (pelepasan saham baru) seperti Bank Mandiri, BNI, dan PT Krakatau Steel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar