Sabtu, Oktober 16, 2010

JAMSOSTEK TERUS KEMBANGKAN RUSUNAWA

Jakarta, 9/10/2010 (Kominfo-Newsroom) Direktur Utama PT JaminanSosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Persero Hotbonar Sinaga menyatakantelah membangun beberapa rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) dibeberapa daerah dalam upaya meningkatkan manfaat kepesertaanProgram Jamsostek.

Salah satu rusunawa yang baru-baru ini diresmikan, yaitupembangunan tiga menara kembar rusunawa di Kawasan Industri Kabil(KIK), Batam. “Dana untuk pembangunan rusunawa itu murni danainvestasi, tetapi merupakan proyek yang sama sekali tidakmenguntungkan, karena dana untuk pembangunan satu rusunawa barudapat kembali setelah 30 tahun,” katanya Hotbonar di Jakarta, Sabtu(9/10).

Anggaran pembangunan rusunawa bukan merupakan bagian daripinjaman uang muka perumahan (PUMP) yang menjadi salah satu programdana peningkatan kesejahteraan peserta (DPKP). Program DPKPmerupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (corporatesocial responsibility/CSR). Setiap tahunnya, Jamsostek menyisihkan5-10% dari laba bersih untuk CSR yang dilaksanakan melalui DPKPserta program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).

Pembangunan rusunawa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempattinggal yang layak dan terjangkau bagi pekerja. Dengan lokasi yangdekat tempat bekerja (di dalam atau sekitar kawasan industri), akanmemudahkan pekerja melakukan aktivitasnya sehari-hari, ujarnya.

Secara keseluruhan, lanjutnya, rusunawa yang dibangun di KIKBatam ini akan mencapai 10 twin block dengan anggaran sekitar Rp120miliar atau Rp12 miliar untuk setiap twin block dan siap menampunglebih dari 3.000 pekerja peserta Jamsostek.

Biaya sewa yang ditetapkan bagi para pekerja sekitar Rp90.000hingga Rp125.000 per bulan, sehingga tidak memberatkan pekerja.Satu unit rusun bisa menampung hingga empat orang pekerja yangberstatus bujangan atau tidak tinggal bersama keluarga.

Sebelumnya, juga di Batam, Jamsostek sudah meresmikan satu twinblock (75 unit rusun) di Muka Kuning yang sedikitnya dihuni 312peserta Jamsostek dengan biaya sewa per unit antara Rp100.000hingga Rp130.000.

Untuk mendapatkan fasilitas rusunawa ini tidak ada syarat khususbagi pekerja peserta Jamsostek, yang penting pekerja masihberstatus peserta aktif Jamsostek dan perusahaan bersangkutanmembayar iuran secara tertib.

Tingginya antusiasme dan minat pekerja akan rusunawa inimendapat tanggapan positif dari PT Jamsostek. Jamsostek siapmengalokasikan anggaran dari DPKP untuk membangun rusunawa serupadi daerah lainnya. Namun, Jamsostek mensyaratkan agar pemerintahdaerah bisa menyediakan tanah dengan harga murah, sehingga bisadibangun menara kembar rusunawa.

Pembangunan rusunawa akan dilakukan jika sudah tersedia tanahdengan luas yang memadai, berharga murah, dan lokasinya dekatdengan tempat bekerja, seperti kawasan industri atau pusat bisnislainnya. “Banyak permintaan daerah lain untuk membangun rusunawa,di antaranya di Surabaya, Makassar dan Bandung, tandasnya.(Az/dry)

[Via]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar